PSIKOANALISIS MEMANDANG MANUSIA
Psikoanalisis adalah sebuah teori dalam psikologi yang, bisa dibilang, paling terkenal meski pada kenyataannya, oleh sebagian orang, tidak sepenuhnya dapat dipahami. Namun harus diakui, bahwa teori ini sangat berpengaruh, bahkan di luar bidang psikologi. Psikoanalisa dianggap sebagai salah satu gerakan revolusioner di bidang psikologi yang dimulai dari satu metode penyembuhan penderita sakit mental, hingga menjelma menjadi sebuah konsepsi baru tentang manusia. Hipotesis pokok psikoanalisa menyatakan bahwa tingkah laku manusia sebagian besar ditentukan oleh motif-motif tak sadar.
Membicarakan tentang psikoanalisis tentu tidak bisa dilepaskan dari seseorang yang telah mempopulerkannya, yaitu Sigmund Freud (1856-1939), dan bisa dibilang mengabdikan hidupnya untuk mengembangkan teori “canggih”nya ini. Menurut A. Supratika, nama Freud baru dikenal pertama kalinya dalam kalangan psikologi akademis pada tahun 1909, ketika ia diundang oleh G. Stanley Hall, seorang sarjana psikologi Amerika, untuk memberikan serangkaian kuliah di universitas Clark di Worcester, Massachusetts.
Psikoanalisis adalah sebuah teori dalam psikologi yang, bisa dibilang, paling terkenal meski pada kenyataannya, oleh sebagian orang, tidak sepenuhnya dapat dipahami. Namun harus diakui, bahwa teori ini sangat berpengaruh, bahkan di luar bidang psikologi. Psikoanalisa dianggap sebagai salah satu gerakan revolusioner di bidang psikologi yang dimulai dari satu metode penyembuhan penderita sakit mental, hingga menjelma menjadi sebuah konsepsi baru tentang manusia. Hipotesis pokok psikoanalisa menyatakan bahwa tingkah laku manusia sebagian besar ditentukan oleh motif-motif tak sadar.
Membicarakan tentang psikoanalisis tentu tidak bisa dilepaskan dari seseorang yang telah mempopulerkannya, yaitu Sigmund Freud (1856-1939), dan bisa dibilang mengabdikan hidupnya untuk mengembangkan teori “canggih”nya ini. Menurut A. Supratika, nama Freud baru dikenal pertama kalinya dalam kalangan psikologi akademis pada tahun 1909, ketika ia diundang oleh G. Stanley Hall, seorang sarjana psikologi Amerika, untuk memberikan serangkaian kuliah di universitas Clark di Worcester, Massachusetts.